skip to Main Content

Diskusi Publik Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012 – 2013 “Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta: Pembangunan Berbasis Birokrasi atau Berbasis Masyarakat”

Dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan pada 20 September 2012. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia berkerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Mitra Indonesia, mengadakan sebuah Diskusi Publik Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2012-2017, dengan tema Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Pembangunan Berbasis Birokrasi Atau Berbasis Masyarakat.

Pada diskusi kali ini sebagai pembicara adalah Cecep Hidayat S.IP, IMRI (Akedemisi UI) dan Rizma Afian Azhiim (FISIP UAI), serta dimoderatori oleh Febrio Martha Mustafa Robbano S.Sos. Diskusi yang mengangkat tentang permasalahan DKI Jakarta, pembangunan Jakarta, pemilukada yang akan berlangsung, keikutsertaan publik terhadap pembangunan Jakarta, serta calon-calon yang nantinya akan memimpin DKI Jakarta. Dari permasalahan tersebut kemudian terangkum 3 poin penting.

Poin pertama, kita sebagai masyarakat harus mau berpartisipasi serta ikut serta ambil adil dalam menyelesaikan permasalahan di DKI Jakarta. Keikutsertaaan yang paling dasar adalah dengan menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada DKI Jakarta tersebut.  Adapun beberapa masalah penting dalam partisipasi adalah kepemimpinan, komunikasi dan pendidikan.

Poin kedua, pembangunan sebaiknya dilakukan sebaiknya dengan cara apa? Berbasis birokrasi atau berbasis masyarakatkah? Pembangunan sebaiknya dilakukan dengan pendekatan prioritas. Dimana pembangunan dilakukan dengan melihat sisi mana yang lebih penting atau lebih vital.

Poin ketiga, lalu bagaimana lima tahun ke depan? Dengan melihat visi misi Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli secara eksplisit mereka menawarkan pertumbuhan ekonomi secara masyarakat. Namun perlu digaris bawahi bahwa dalam track record-nya Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli masih jauh dari lawannya, Joko Widodo dan Ahok. Memang melihat visi misi Joko Widodo dan Ahok tidak dijelaskan secara eksplisit menawarkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun mereka memiliki track record yang jauh lebih baik jika dibandingkan oleh Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Kesimpulan dari diskusi ini adalah bagaimana pemilukada menjadi sebuah prestasi dalam pencapaian dan peletakan dasar negara menuju konsilidasi demokrasi yang mapan di masa mendatang.

    

 

Back To Top