Membaca Al –Qur’an
Kita rela berjam-jam membaca time line twitter atau halaman facebook, bahkan kita mampu membaca dan mengkhatamkan surat kabar yang jumlah kata atau hurufnya hampir sama dengan 1 juz al-Qur’an dalam waktu belasan menit, namun kita tidak mampu membaca beberapa halaman dari al-Qur’an. Begitu pula kita mampu membaca majalah yang tebalnya seperempat atau sepertiga al-Qur’an dalam waktu beberapa jam, namun giliranya membaca al-Qur’an kita tidak mampu membaca beberapa juz dalam waktu yang sama. Bahkan kita mampu membaca dan mengkhatamkan buku novel, komik dan roman yang tebalnya sama dengan al-Qur’an dalam waktu seminggu, namun kita tidak mampu mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu yang sama, bahkan sebulan sekalipun. Inilah kondisi iman kita saat ini yang sangat lemah dan kritis.
Banyak kaum Muslim, bahkan lulusan S1, S2, S3, bergelar profesor tak pernah sekalipun baca al-Quran. Jutaan kaum Muslim masih tidak mengerti hukum-hukum Islam yang hanya berskala kecil-kecil untuk kebutuhan mereka sendiri. Padahal dalam al-Quran, semuanya sudah tertuang sangat lengkap. Karena itu, jangan heran di berbagai media; seperti TV, Radio, koran atau majalah dipenuhi pertanyaan masalah hukum agama yang mengulang-ulang dari tahun ke tahun. Sebut saja, pertanyaan seputar hukum zakat, thahara, dll. Padahal, jika kaum Muslim mau merelakan waktunya membaca dan memahami al-Quran, mereka akan paham kandungannya.
Al-Qur’an merupakan pedoman, konsep, dan aturan hidup manusia. Dalam konteks hablum minallah, al-Qur’an mengatur relasi hamba dengan khaliqnya. Hubungan vertikal ini dalam bahasa syariat disebut ibadah seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
Mengamalkan al-Qur’an merupakan kewajiban bagi setiap muslim, bahkan menjadi syarat utama menjadi seorang yang beriman. Allah swt dan Rasul-Nya saw telah memerintahkan kita untuk mengamalkan ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah, agar kita selamat dunia dan akhirat. Bahkan Rasulullah saw mengingatkan kita akan penting pengamalan terhadap al-Qur’an dan sunnah Rasul saw dengan sabdanya, “Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul saw.” (H.R. At-Tirmizi)
Tidak ada salahnya pula, mulai hari ini, kita memprioritaskan diri untuk membaca dan mempelajari isi al-Qur’an. Setidaknya, sama lamanya dengan membaca time line jejaring sosilal atau koran setiap hari, marilah kita manfaatkan hari-hari ini dengan berbagai aktivitas ibadah, khususnya membaca al-Qur’an
Tahukah kamu…? Mulai awal tahun 2013, membaca al-Qur’an Merupakan syarat wajib bagi mahasiswa UAI, sebelum sidang skripsinya dimulai. Alhamdulillah Berdasarkan surat edaran Universitas No: 001/SE/R-01/UAI/I/2013 “tentang Pembukaan sidang ujian skripsi dengan membaca Al –Qur’an”. Program Studi Ilmu Komunikasi pada periode sidang bulan Maret tahun akademik 2012-2013 telah melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini disambut baik oleh para mahasiswa yang akan menjalani sidang skripsi maupun dewan penguji yang bertugas. Semoga pelaksanaan ini membawa kebaikan bagi semua pihak.