Selamatkan Generasi Muda dari Ancaman Bahaya Kanker Payudara
“Meningkatnya kasus kanker payudara di Indonesia sejak 2017, membuat YKPI perlu untuk menggalakan kembali kesadaran masyarakat akan bahaya kanker payudara” ujar Dr. Hardina Sabrida MARS selaku pembicara utama pada HI Talkshow
Jakarta (05/04)- mengingat pentingnya menyadari ancaman bahaya kanker payudara pada generasi muda, Korps Mahasiswa Hubungan Internasinal Universitas AL Azhar Indonesia (KOMAHI) bekerjasama dengan YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia) mengadakan acara HI Show dengan tema Breast Cancer Awareness dengan judul “Ancaman Kanker Payudara Pada Era Millenial” yang diisi oleh Dr. Hardina Sabrida MARS dan Duta Kanker Payudara Indonesia Dhini aminarti serta di moderatori oleh Khadija Nadira yang merupakan alumni Prodi Hubungan Internasional tahun 2015. Dibuka oleh Ketua Program Studi Hubungan Internasional Bpk. Raden Mokhamad Luthfi, S.IP, M.SI. dalam pembukaannya beliau berharap acara ini bukan menjadi kerjasama satu satunya antara YKPI dengan Universitas Al Azhar Indoensia tetapi kerjasama pertama yang akan memulai ke kerjasama kerjasama selanjutnya, khususnya bersama sama dalam memperhatikan kasus kanker payudara di Indonesia.
Dr. Hardina memulai dengan menjelaskan pertumbuhan kasus kanker payudara di Indonesia sejak 2017 yang terus meningkat secara siginifikan, ini membuat YKPI perlu untuk menggalakan kembali kesadaran masyarakat akan bahaya kanker payudara. Terutama pada generasi muda yang berpendidikan dimana tentunya memiliki potensi lebih besar untuk bersama menjaga diri dari ancaman bahaya kanker payudara, dibandingkan dengan masyarakat pelosok yang minim akan pendidikan dan pengetahuan akan kanker payudara. Selain disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dalam kebersihan maupun makanan beberapa kasus kanker payudara juga kerap disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan gejala yang dialami. Oleh karena itu, YKPI selaku yayasan yang berdiri atas kesadaran akan bahaya Kanker Payudara selalu mengadakan aksi sosial berupa pengenalan dan memberikan pengetahuan lebih dekat akan kasus kanker payudara. Undangan YKPI ke Universitas Al Azhar Indonesia sendiri sangat di apresiasi oleh tim YKPI. Menurut beliau kalangan generasi muda khususnya mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali awareness masyarakat untuk kasus kanker payudara. Kasus yang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas ini jika tidak ditanggapi secara intens maka dapat diperkirakan pada 2030, hampir seluruh wanita di Indonesia berpotensi terkena kanker payudara.
Kanker payudara sendiri adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara jaringan atau organ di dekat payudara atau bagian tubuh lainnya. Sampai saat ini belum ada penyebab pasti akan kanker Payudara, tetapi ada beberapa faktor resiko yang dapat kita kenali salah satunya adalah meningkatnya hormon esterogen dalam tubuh. Adapun beberapa pencegahan yang dapat dilakukan oleh setiap individu adalah olahraga rutin 3 kali seminggu selama 1 jam atau 150 menit/minggu dan melakukan diet hijau yaitu dengan mengonsumsi sayur sebagai pola makan yang sehat. Minimnya gejala kanker payudara untuk diketahui, mengharuskan masyarakat untuk lebih peduli pada perubahan perubahan kecil yang dialami. Selain dengan metode pencegahan ada metode praktek yang dapat dilakukan untuk menyadari perbedaan terhadap payudara. Yaitu sadari, sadanis, dan pemeriksaan penunjang. Dari pemerikasaan dini jika kita menemukan beberapa perbedaan seperti teraba benjolan, penebalan kulit, rasa nyeri, perubahan tekstur kulit, keluar cairan dari puting susu maka tindakan selanjutnya adalah melaporkan pada tenaga medis sekitar.
“Kenali faktor resiko, lakukan sadari setiap bulan secara teratur dan hubungin dokter jika ada kelainan yang dirasakan. Ayo bersama sama menjaga wanita indonesia dari bahaya kanker payudara” ujar beliau, diakhir materi yang disampaikan
Selain Dr. Hardina Sabrida acara ini turut menghadirkan Duta Kanker Payudara Indonesia. Sejak 2014 Dhini bergabung dalam banyak kegiatan sosial untuk memberikan pengetahuan lebih lanjut tentang kanker payudara pada masyarakat sekitar. Ada banyak pelajaran hidup dan peristiwa suka maupun duka dari perjalananya bergabung dalam Yayasan Kanker Payudara Indonesia. “Dukungan pertama saat seseorang terserang penyakit yang datang dari keluarga adalah faktor utama yang akan mendukung pemulihan pasien” ujar Dhini. Keluarga adalah kekuatan utama yang dapat mendorong semangat pasien untuk sembuh. Mencintai orang yang kita sayangi adalah kewajiban, namun sebelum itu kita juga harus merawat dan menjaga diri dari berbagai penyakit. Adapun pesan Dhini dalam Talkshow ini adalah “Jangan lupa melakukan sadari saat hari ketujuh sampai ke sepuluh setelah menstruasi, jaga pola hidup sehat dan makanan yang sehat”.